Salah satu bentuk offense adalah
Motion Offense atau serangan yang bertumpu pada gerakan tiada henti dari pemain-peman di lapangan.Salah satu yang termasuk dalam
Motion Offense adalah 4 Out 1 In.
Dibawah ini kita akan mencoba mengupas strategi offense 4 out 1 in secara mendetail.
1) Motion offense ini dapat bekerja dengan baik melawan defense man-to-man.
Untuk memainkannya, setidaknya harus ada empat pemain yang mempunyai kemampuan penguasaan bola.
Motion offense ini dapat dimulai dari kedua sisi lapangan.
Dua
pemain yang berada di ujung area key adalah guard, sedangkan dua pemain
lainnya yang berada di area wing adalah forward, dan pemain di area
high-post adalah center.
Aturan 1:Setiap pass dari guard ke guard yang lainnya diikuti dengan screen away (screen menjauhi arah pass) untuk pemain forward.
Pemain forward harus terlebih dahulu melakukan sebuah jab step mengarah ke ring basket supaya screen yang dilakukan lebih efektif.
Dengan penerapan Aturan 1 maka akan terjadi pergantian posisi antara guard dan forward di salah satu sisi lapangan. |
2) Disamping adalah penerapan Aturan 1 untuk arah passing yang berlawanan.
Pemain center harus selalu berada di antara bola dan pemain yang menjaganya. |
3) Aturan 2:Setiap
terjadi pass dari guard ke forward, maka guard akan melakukan screen
away untuk pemain guard lainnya. Pemain guard yang mendapatkan screen
melakukan cut ke dalam dan bersiap menerima bola dari pemain forward
untuk diteruskan dengan power lay-up.
Pastikan guard
tersebut sebelumnya mendapatkan dua kali screen dengan benar, yaitu dari
pemain guard, yang sebelumnya melakukan pass, dan dari center. |
4) Guard yang telah melakukan screen secepatnya kembali ke posisi semula untuk memberikan opsi pass oleh pemain forward.
Jika
guard yang melakukan cut tidak mendapatkan bola, maka harus terus
berlari ke arah wing, sedangkan pemain forward yang sebelumnya berada di
area wing bergerak ke ujung area key, rangkaian gerakan rotasi ini
disebut dengan wheel.
Sama seperti penerapan Aturan 1,
gerakan-gerakan ini menyebabkan pergantian posisi guard dan forward di
salah satu sisi lapangan. |
5) Setelah terjadi wheel, pemain center melakukan cut ke low-post dan coba melakukan post-up untuk bersiap menerima pass dari pemain forward. |
6) Ketika bola dikembalikan dari forward ke guard, maka center kembali ke posisi semula dan dan motion offense dapat diulangi. |
7) Aturan 3:Setiap pass dari guard ke high post selalu diikuti dengan gerakan split the post atau nama lainnya adalah scissor cut. |
8) Pemain guard yang tidak melakukan pass pertama kali cut dan pemain forward di sisi lapangan yang sama menggantikan posisinya. |
9) Kemudian
guard yang melakukan pass menyusul cut dan pemain forward yang berada
di sisi lapangan yang sama juga menggantikan posisinya. |
10) Dengan Aturan 3 didapatkan tiga opsi serangan, yaitu:
Hand-off dengan pemain guard pertama.
Hand-off dengan pemain guard kedua.
Permaian one-on-one antara pemain center yang pemain yang menjaganya.
Jika
dari ketiga opsi tersebut tidak dapat dijalankan maka bola dikembalikan
ke luar kemudian motion offense dapat diulangi lagi.
|
11) Perhatikan, setiap aturan hanya akan menyebabkan pergantian posisi guard dan forward di salah satu sisi lapangan.
Strategi offense ini bisa juga disebut sebagai continuity offense karena serangan yang dilakukan bersifat kontinyu dan setiap serangan akan kembali ke posisi semula.
Keuntungan
penerapan strategi offense ini adalah ketika dalam suatu tim hanya
terdapat sedikit pemain post dan banyak pemain perimeter yang tidak
mempunyai kemampuan shoot jarak jauh.
Selain itu offense ini
dapat digunakan untuk memperlambat tempo pertandingan, tentu saja akan
bermanfaat jika diterapkan pada akhir-akhir pertandingan di mana situasi
tim sedang unggul.
Melakukan offense ini dengan sabar terkadang
membuat lawan menjadi lengah, sehingga defense yang mereka lakukan
menjadi lebih mudah dikalahkan.
Motion offense ini relatif mudah
diajarkan meskipun biasanya di awal-awal penerapannya sering memusingkan
pemain. Tetapi dengan latihan yang rutin akan membuat para pemain
menjadi terbiasa.
Dengan melatih motion offense ini (atau motion offense lainnya) pemain akan belajar melakukan gerakan tanpa bola (moving without the ball) dan spacing